Algoritma pengurutan adalah suatu Algoritma untuk meletakkan kumpulan elemen data ke dalam urutan tertentu, berdasarkan satu atau beberapa kunci dalam tiap - tiap elemen pengertian ini dikutip dari Microsoft Bookshelf.
Pada algoritma pengurutan biasanya terdiri dari dua proses yaitu
- Urut naik (ascending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar
- Urut turun (descending) yaitu data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil
Metode yang ada dalam pengurutan sangat banyak tetapi kita akan membahas beberapa metode saja
diantaranya :
- Metode Gelembung ( Bubble Sort)
- Counting Sort
- Insertion Sort
- Shell Sort
- Quick Sort
- selection sort
Metode gelembung (bubble sort) sering juga disebut dengan metode penukaran (exchange sort) adalah metode yang mengurutkan data dengan cara membandingkan masing-masing elemen, kemudian melakukan penukaran bila perlu. Metode ini mudah dipahami dan diprogram, tetapi bila dibandingkan dengan metode lain yang kita pelajari, metode ini merupakan metode yang paling tidak efisien.
Ide dari algoritma ini adalah mengulang proses pembandingan antara tiap-tiap elemen array dan menukarnya apabila urutannya salah. Pembandingan elemen-elemen ini akan terus diulang hingga tidak perlu dilakukan penukaran lagi. Algoritma ini termasuk dalam golongan algoritma comparison sort, karena menggunakan perbandingan dalam operasi antar elemennya
Ide perbandingan
- Algoritma dimulai dari elemen paling awal
- 2 elemen awal dari list dibandingkan
- jika elemen awal lebih besar dari elemen kedua dilakukan pertukaran
- lakukan langkah kedua untuk elemn selanjunya
- bila sudah tidak ada pertukaran lagi maka list elemen sudah terurut
- pengurutan tergatung jenis dari pengurutannya apakah ascending atau descending .
- Ascending Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen berikutnya maka kedua elemen tersebut ditukar
- (kecil ke besar)
- Descending Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen berikutnya, maka kedua elemen tersebut
- (Besar ke kecil)
Misalkan kita
mempunyai sebuah array dengan elemen-elemen “4 2 5 3 9”. Proses yang akan
terjadi apabila digunakan algoritma bubblesort adalah sebagai berikut.
Pass pertama
(4 2 5 3 9)
menjadi (2 4 5 3 9)
(2 4 5 3 9)
menjadi (2 4 5 3 9)
(2 4 5 3 9)
menjadi (2 4 3 5 9)
(2 4 3 5 9)
menjadi (2 4 3 5 9)
Pass kedua
(2 4 3 5 9)
menjadi (2 4 3 5 9)
(2 4 3 5 9)
menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9)
menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9)
menjadi (2 3 4 5 9)
Pass ketiga
(2 3 4 5 9)
menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9)
menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9)
menjadi (2 3 4 5 9)
(2 3 4 5 9) menjadi (2 3 4 5 9)kelebihan dan kekurangan
Algoritma yang simpel. Hal ini
dilihat dari proses pengurutan yang hanya menggunakan rekurens dan
perbandingan, tanpa penggunaan proses lain. Algoritma pengurutan lain cenderung
menggunakan proses lain, misalnya proses partisi pada algoritma Quick Sort. Mudah untuk diubah menjadi kode. Hal ini
diakibatkan oleh simpelnya algoritma Bubble Sort, sehingga kecil kemungkinan
terjadi kesalahan sintax dalam pembuatan kode.
Definisi terurut terdapat dengan jelas dalam
algoritma. Definisi terurut ini adalah tidak adanya satu kalipun
swap pada satu kali pass. Berbeda dengan algoritma lain yang seringkali tidak
memiliki definisi terurut yang jelas tertera pada algoritmanya, misalnya Quick
Sort yang hanya melakukan partisi hingga hanya ada dua buah nilai yang bisa
dibandingkan.
Cocok untuk pengurutan data dengan elemen kecil telah terurut. Algoritma Bubble Sort memiliki kondisi best case
dengan kompleksitas algoritma
Kekurangan
terbesar dari Bubble Sort adalah kompleksitas algoritma yang terlalu besar,
baik dalam average case maupun worst case, yaitu O(n2), sehingga seringkali
disebut sebagai algoritma primitif, brute-force, maupun algoritma naïf. Untuk
1000 buah data misalnya, maka akan terjadi proses tidak lebih dari satu juta
proses perbandingan. Kompleksitas yang besar ini juga seringkali membuat
algoritma Bubble Sort sebagai “the general bad algorithm”. Bahkan, diantara
algoritma pengurutan lain yang memiliki kompleksitas algoritma O(n2), insertion
sort cenderung lebih efisien
lanjut ke pege selanjutnya
Pe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar